Dukunnya Motor Banter

Kumpulan Artikel artikel Motor Banter

Rabu, 27 Februari 2013

Yamaha Jupiter Z Jombang 13,5:1 Berbanding 36 KG


Yamaha Jupiter-Z’09 Jombang: 13,5 : 1 BERBANDING 36 KGKelas MP3 pemula 125 cc, memang mantap dijadikan ajang pemantapan skill. Perfroma mesin nya yang lebih besar, tentu saja butuh handling pengendalian yang agresif pula. Begitu juga dengan cara memainkan ritme power mesin, tak bisa sembarang dan wajib tertib. Sebab, power mesin mudah dikail.
“Ngawur mengumbar power pun ada saatnya,” pendapat Agus BK manager Tanjung Pinang Batu Kencana Racing Team (TPBKRT), yang punya base camp di Jl. Wonosari, Siono Tengah, Gunung Kidul.

Macam racer inti M. Lutfi yang masih pemula ditarget konsen turun di kelas MP3, untuk mengembangkan skill nya.  Urusan performa mesin, Agus percayakan pada tuner kawakan Ali Peterongan yang punya work shop di Peterongan, Jombang.

Lama di grasstrack membuat konsep korekan yang diaplikasi nyrempet ke kuda pacu pengaruk tanah. Perbandingan kompresinya dibuat ekstrim ; 13,5 : 1 hasil pemangkasan silinder cop 4 mm dan pemakaian piston dome TDR 52 mm. Gaya kompresi tinggi memang umum di motor grasstrack.

Tapi nyambung juga, dengan bobot M. Lutfi yang cuman 36 Kg. Bobot ringan berbanding kompresi tinggi, jadi nggak ngaruh.

“Ringannya akselerasi gigi 1 dan 2 masih dihela menjadi kecepatan dan tak teriak doang,” yakin Ali yang meneruskan pemakaian final gear 13-41 saat berlaga di Pacitan. 

Suplai gas segarnya dilayani Mikuni 24 mm yang dijejali main jet 130 dan pilot jet 22,5. Klop dipadu pahatan noken as (in) yang dijadikan 308 derajat dan (ex) dibuat 288 derajat. Untuk pemakaian katup dipercayakan punya Sonic yang dirombak ulang dengan diameter 26 mm (in) dan 23 mm (ex), lengkap dengan pegas katup nya.

Perhitungan noken as dan katup rawan bikin tenaga drop, tapi mudah mengkail peak power. Asal konsistensi bawaan motor mesti memprioritaskan menggantung gas, agar semburan power mesin lebih stand by.

Pasal itu, kontur lubang masuk dibuat standar cuman mengalami polesan untuk mempertahankan nilai efesiensi volumetric dan kontinuitas peningkatan kevakuman. Hanya saja benjolan di lubang buang dikikis habis untuk meningkatkan flow dari gas buang.

Pelepas gas buang nya khusus di kelas ini dimanfaatkan sebagai pendongkrak tenaga. Ali mempercayakan pada knalpot AHM terbaru dengan paten leher knalpot berdiameter 24 mm dan sarangan 32 mm.  

Kampas kopling dipilih handal dari Suzuki FR-80 dengan tapak lebih lebar dan tebal dan disokong pegas kopling kompetisi dari Thailand . Transfer tenaga mesin ke gigi rasio jadi lebih kompak. Kecepatan diolah juga lebih ringan, lewat perbandingan gigi 1(36-13), 2(28-17) dan 4(22-20).

Gigi 4 nya kunci sukses mengover take saat di top speed. “Bekal kompresi tinggi dan kombinasi gigi 4 ringan, speed di gigi 4 tetap jalan meskipun CDI assy pakai Rextor full DC, ”yakin M. Lutfi. | pid

SPESIFIKASI : Karbu: Mikuni 24 mm, Knalpot: AHM, CDI : Rextor, Koil : YZ-125, Kampas kopling : Suzuki FR 80, Katup : Honda Sonic (in) 26 mm & (ex) 23 mm, Final gear : 13-41 (sirkuit Pacitan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Open Panel

Blogroll